Dibutuhkan Koordinator Pengumpulan Data Lapangan (Epidemiologist) Untuk STARmeds

By : Administrator, 31 Mar 2021

Insitusi Pemberi Kerja : Fakultas Farmasi, Universitas Pancasila
Lokasi Pekerjaan : Jakarta
Waktu Bekerja : 5 hari dalam seminggu (100%)
Kemampuan Bahasa : Indonesia dan Inggris
Tanggal Mulai : 1 May 2021
Batas Waktu : 12 April 2021

 

Latar Belakang

Melindungi masyarakat dari obat-obat tidak berkualitas adalah tugas yang tidak mudah bagi otoritas pengawas obat, terutama dalam konteks negara dengan sumber daya terbatas seperti Indonesia. Walaupun pengawasan pasca pemasaran (post market surveillance) merupakan kegiatan rutin bagi regulator obat, setiap negara memiliki cara berbeda-beda dalam pelaksanannya. Sampai saat ini, belum ada metode untuk menghitung prevalensi obat di bawah standar dan obat palsu yang diakui secara global, termasuk menilai dampaknya terhadap kesehatan dan ekonomi. Dengan dukungan dari National Institute for Health Research (NIHR), Fakultas Farmasi Universitas Pancasila bekerja sama dengan Imperial College London dan Erasmus School of Health Policy and Management (ESHPM) bermaksud merintis sistem pengawasan sentinel kualitas obat dan mengembangkan metode untuk menghitung prevalensi obat substandar dan palsu, serta dampaknya terhadap kesehatan dan ekonomi, melalui suatu koalisi penelitian yang diberi nama Systematic Tracking of At-Risk Medicines (STARmeds).

Konsep tersebut muncul dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai faktor-faktor yang mendorong produksi, perdagangan dan konsumi obat-obatan substandar dan obat palsu. Obat substandar dan palsu tidak didistribusikan secara merata di seluruh pasar, namun berkelompok pada faktor risiko tertentu. Contoh Faktor risiko obat-obat substandar adalah harga yang terlalu rendah bahkan tidak masuk akal, atau stabilitas produk yang buruk dikombinasikan dengan rantai distribusi yang panjang. Contoh Faktor risiko untuk obat-obatan yang dipalsukan ialah permintaan untuk penggunaan di luar label (off-label) atau ketersediaan dalam rantai pasok yang tidak resmi.

Kami berencana melakukan surveilans sentinel untuk obat-obatan substandar dan palsu di sejumlah daerah, lalu menggunakan data yang dihasilkan sebagai dasar untuk mengembangkan perkiraan risiko obat-obatan substandar dan palsu secara nasional. (Proses ini menggunakan model serupa yang digunakan untuk mengembangkan metode estimasi populasi berisiko HIV, yang dipelopori di Indonesia pada tahun 2002 yang kemudian diadopsi sebagai standar emas global oleh World Health Organization.)

Surveilans sentinel rencananya akan dilakukan pada 9 kabupaten yang tersebar di 5 provinsi di Indonesia. Pengumpulan sampel akan dilakukan dengan kerja sama dan bimbingan dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM), dan/atau Badan Pusat Statistik (BPS), serta berkoordinasi erat dengan Dinas Kesehatan setempat. Prosesnya akan melibatkan pembeli misterius yang akan mengunjungi fasilitas kesehatan dan apotek tertentu untuk membeli obatobatan berisiko tinggi. Obat-obat yang diperoleh tersebut akan dikirimkan ke Jakarta untuk uji kompendial lengkap sesuai standar Farmakope Indonesia (FI) atau United States Pharmacopeia (USP).

Oleh karena itu, kami bermaksud melibatkan koordinator pengumpulan data lapangan yang memiliki latar belakang epidemiologi. Koordinator pengumpulan data lapangan akan berperan dalam pembuatan rencana, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pengumpulan data. Latar belakang dan keterampilan dalam area epidemologi dipelukan dalam mendukung proses pembersihan data (berkoordinasi dengan manajer data) dan analisa data yang diperoleh. Koordinator ini juga akan berperan dalam membina komunikasi dengan institusi dam personel terakait untuk memastikan peroses pengumpulan data berjalan dengan baik, serta mengomunikasikan data yang diperoleh/hasil analisa kepada tim internal dan anggota kelompok kerja teknis yang terdiri dari pemangku kepentingan terkait peningkatan kualitas obat di Indonesia.

 

Ruang Lingkup Pekerjaan

Kandidat yang terpilih diharapkan dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan berikut:

  • Membantu dalam menentukan lokasi pengambilan data/sampel untuk setiap kabupaten/kota sesuai dengan kerangka pengambilan sampel berbasis risiko, berkoordinasi dengan Dinkes kabupaten/kota, BBPOM dan/atau BPS
  • Mengembangkan instrumen pengumpulan data, berkoordinasi dengan tim TI
  • Mengembangkan rencana kerja secara rinci untuk pengumpulan sampel Bersama manajer program
  • Memimpin koordinasi dengan pemerintah daerah yang menjadi lokasi pengambilan data/sampel (Dinkes kabupaten/kota, BBPOM, dan/atau BPS)
  • Menyiapkan SOP untuk pengambilan data/sampel dan mengawasi pengambilan data/sampel di kabupaten/kota, berkoordinasi dengan instansi pemerintah setempat.
  • Mempersiapkan materi untuk pelatihan enumerator, memberikan pelatihan bersama konsultan eksternal (bermain peran sebagai pembeli misterius dengan para enumerator), menilai pemahaman peserta pelatihan, dan memberikan umpan balik.
  • Menyusun SOP untuk cara perlakuan sampel obat dan mengkoordinasikan pengiriman obat ke lab sesuai dengan SOP
  • Uji coba instrument dan prosedur pengambilan data/sampel di lapangan
  • Memecahkan masalah teknis yang ditemui/dilaporkan oleh enumerator di lapangan
  • Melakukan review data secara real-time dari lapangan untuk menangkap data error dan jawaban yang tidak jelas dari enumerator, serta mengirimkan umpan balik
  • Berkontribusi pada analisis dan diseminasi data, termasuk publikasi ilmiah
  • Berpartisipasi dalam kelompok kerja teknis PEMO [Pokja Estimasi Mutu Obat]
  • Menyediakan analisis data real-time secara berkelanjutan untuk menginformasikan proses estimasi yang diperlukan
  • Menjalin komunikasi dengan tim pemodelan dampak kesehatan dan ekonomi di Imperial College dan memfasilitasi akses data epidemiologi yang diperlukan.
  • Memberikan laporan mingguan singkat tentang pengumpulan data/kemajuan kunjungan lapangan untuk tim internal
  • Memberikan laporan lengkap proses pengumpulan data dan ringkasan hasil

 

Kualifikasi

  • Minimal lulusan Master (S2), diutamakan lulusan di bidang Kesehatan Masyarakat/Epidemiologi/Biostatistik atau bidang/pengalaman yang setara
  • Kuat dalam keterampilan penelitian kuantitatif, termasuk pengalaman menggunakan paket perangkat lunak statistik dan database (misalnya STATA, R, Phyton)
  • Berpengalaman dengan proses pengumpulan data di lapangan dan analisa data (persiapan kunjungan lapangan, pengembangan instrumen survei, pengumpulan data, data entri, pembersihan data, dan analisis). Berpengalaman dengan alat pengelolaan data elektronik merupakan nilai tambah
  • Memiliki pengalaman yang signifikan sebagai enumerator lebih diutamakan
  • Memiliki pengalaman interaksi dengan Dinas Kesehatan di tingkat kabupaten/kota lebih diutamakan
  • Berpengalaman minimal 5 tahun bekerja di bidang penelitian epidemiologi
  • Bersedia melakukan perjalanan ke daerah tertentu untuk pengumpulan data (bergantung pada kondisi pandemi)
  • Memiliki keterampilan komunikasi, berpikir strategis, manajemen, dan pemantauan (monitoring) yang baik
  • Teliti dan terorganisir
  • Fasih berbahasa Indonesia dan menguasai Bahasa Inggris lisan merupakan nilai tambah

 

Bagi kandidat yang berminat, silakan mengirinkan CV (dengan dua nama pemberi rekomendasi beserta nomor telepon masing-masing) dan cover letter kepada qualitymedicines_nihr@univpancasila.ac.id, cc: yn.nugrahani@univpancasila.ac.id paling lambat tanggal 12 April 2021.

Share this :

PreviousVacancy Data Collection Coordinator (epidemiologist) for STARmeds NextKompetisi Vlog Kreatif Tentang Kualitas Obat di Indonesia